Wednesday 29 January 2014

NGGAK NGEROKOK MATI, NGEROKOK JUGA MATI, SO??

   
Rokok merupakan sebuah benda yang selalu kita jumpai di mana-mana, pasar, mall, kantor, bahkan sekolah! Hal tersebut karena rokok sudah membudaya di kalangan masyarakat kita sejak dahulu kala, bahkan sejak kakek nenek kita masih kecil. Saat ini, konsumsi rokok Indonesia sudah mencapai angka yang sangat fantastis, yaitu 230.000.000.000 batang per tahun pada tahun 2010 lalu, dan yang lebih mengkhawatirkan, perokok aktif pada saat ini tidak hanya orang dewasa, bahkan remaja dan anak-anak sekali pun telah menjadi pecandu rokok, baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun produksi rokok dalam negeri ini menopang ketahanan ekonomi negara, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dampak rokok bagi masyarakat negeri ini sudah demikian memprihatinkan.

Banyak perokok yang berpendapat:
Nggak ngerokok mati, ngerokok juga mati

     Hal tersebut adalah apa yang menjadi alasan sebagian orang untuk merokok, memang ada benarnya, namun jika kita lebih jeli dalam memikirnya, bukanlah perkara “mati atau tidak mati” yang kita perhatikan, namun lebih kita cermati bagaimana cara mati bagi seorang perokok. Sebut saja, dalam setiap tahunnya, terdapat 400.000 orang yang terkena penyakit yang berkaitan dengan rokok, seperti kanker paru-paru. Ternyata 8 dari 10 pengidap kanker paru-paru adalah perokok. Mereka yang dengan entengnya mengatakan “nggak ngerokok mati, ngerokok juga mati” tentunya belum prnah melihat bagaimana penderitaan seseorang yang terkena kanker paru, sulitnya mereka bernapas, harus menjalani kemoterapi, dan merasakan efek samping dari obat kemo tersebut, seperti mual muntah, kulit terbakar, hingga rambut rontok hingga botak, belum lagi biaya yang harus dikeluarkan. Untuk 1 kali kemoterapi seseorang harus mengeluarkan biaya sebanyak 20 juta, dan harus melewati sekitar 6x kemoterapi, dan kemoterapi hanya dilakukan di rumah sakit tertentu saja.  Yah memang dengan merokok, cara mati yang diperoleh seseorang sangat mahal dan repot sekali, Right?


     Hal yang juga sering luput dari perhatian seorang perokok yang sudah jelas-jelas tercantum di kemasan rokok adalah seperti berikut ini:


 
Untuk masalah kanker, serangan jantung, gangguan kehamilan dan janin, sebagian orang masih berfikir bahwa penyakit tersebut jauh dari dirinya, itu adalah penyakit ting  katdewa yang tidak pernah terfikir akan menimpanya, tapi pernahkah seorang perokok berfikir tentang efek yang bernama IMPOTENSI?? ,, secara medis impotensi adalah ketidakmampuan untuk memulai dan mempertahankan ereksi pada pria. Pernahkah terfikir, semakin sering anda merokok, semakin besar kemungkinan anda untuk menjadi impoten?? Ini adalah sebuah beban moral bagi seorang laki-laki jika ia mejadi impoten, tidak bisa membahagiakan istri,dan diragukan kelaki-lakiannya. Menderita sekali jika hal tersebut terjadi, Mak Erot pun tidak bisa mengobati keluhan tersebut, karena racun dalam rokok telah beredar dalam darah an menyebabkan impotensi.

     Mengingat dampak yang begitu buruk bagi kesehatan kita, ada baiknya jika anda mencoba untuk mengurangi intensitas dari merokok, memang akan sulit, tapi bukan berarti tidak bisa, karena sekali lagi, bukan tentang mati atau tidak matinya seseorang yang merokok atau tidak, tapi bagaimana cara kita untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan tidak merokok.

No comments:

Post a Comment